Jumat, 31 Juli 2015

Menyingkap Maraknya Fenomena Jilboobs

Belakangan ini marak sekali kaum wanita yang secara tiba-tiba memakai jilbab keluar rumah. Tapi bukan jilbab yang sesuai syariat agama Islam melainkan jilbab yang mencekik leher dengan baju yang transparan dan super ketat. Tidak hanya ibu-ibu pengajian, mahasiswa hingga pelajar pun terhipnotis dengan tren pakai jilbab dengan baju ketat. Kalaupun tak ketat tetap memperlihatkan bentuk tubuh. Tren memakai jilbab dengan memperlihatkan dada (boobs) inilah yang disebut dengan istilah jilboobs. Berjilbab tetapi hakikatnya telanjang.


Padahal dalam Islam, wanita adalah sebaik-baik permata yang harus dijaga dan tak boleh sembarang laki-laki dapat melihat apalagi menikmati. Wanita seharusnya menutup auratnya demi menjaga kesucian dan kehormatannya. Ditambah lagi kewajiban mengenakan jilbab sudah jelas disampaikan dalam firman Allah swt. sebagai berikut:


]يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ[
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (QS al-Ahzab [33]: 59).


Kemudian perintah berjilbab juga terdapat dalam firman Allah uang lain:



]وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ[
"Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimâr) ke dada-dada mereka." (QS an-Nur [24]: 31).

Jelaslah bahwa berjilbab itu wajib hukumnya dan bagi yang tidak mengikutinya akan mendapatkan dosa. Namun, dalam hal ini perlu diluruskan bagaimana sebenarnya jilbab yang dianjurkan dalam islam. Jilbab merupakan kain yang longgar dan lurus ke bawah yang menutupi seluruh tubuh, sedangkan yang menutupi kepala hingga dada adalah kerudung (khimar). Jilbab dan kerudung adalah dua hal yang berbeda. Jadi wanita yang memakai jilbab melilit di leher dan baju yang ketat belumlah dikatakan berjilbab.

Sebenarnya, maraknya fenomena jilboobs ini didasari oleh diri wanita itu sendiri. Perkembangan dunia fashion yang begitu pesat membuat wanita yang sudah berjilbab merasa ketinggalan zaman dan muncul keinginan untuk memodifikasi mode yang ada dengan kombinasi jilbab hingga muncul tren fashion khusus hijabers. Dari segi kuantitas, jumlah hijabers sudah kian banyak bahkan menjamur. Namun sayangnya dari segi kualitas semakin jauh dari syari'at. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi lembaga dakwah, menteri agama pemuka agama bahkan bagi semua pemeluk agama Islam agar saling mengintrospeksi diri dan secara aktif bersama-sama merangkul mereka yang belum paham untuk kembali jilbab yang seharusnya. Butuh pemahaman dan iman yang kuat untuk bisa bertahan dari arus modernisasi yang tak berujung ini.

Alangkah beruntungnya wanita yang mampu menjaga auratnya dan senantiasa istiqomah dengan jilbabnya yang sesuai syari'at. Merekalah perhiasan dunia yang sesungguhnya hingga bidadari syurga pun cemburu kepada mereka. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalani segala ajaran-Nya demi meraih ridha-Nya semata. Amiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan santun, tidak mengandung link aktif, tidak berbau SARA dan pornografi, tidak saling mengejek dan menghina. komentar yang melanggar ketentuan tersebut akan dihapus. terima kasih..