Selasa, 08 November 2016

Perubahan Fasilitas Google Keyword Planner

Beberapa waktu yang lalu saya dibuat sedikit bingung oleh alat riset kata kunci milik Google. Pasalnya, untuk menggunakan fasilitas google keyword planner sudah tidak bisa secara gratis lagi. Saat saya akan meriset kata kunci, malah yang keluar pilihan untuk memasang iklan. Riset kata kunci sendiri bertujuan untuk mendapat peringkat baik di mata mesin pencari.

Pihak Google telah mengubah peraturan bahwa hanya yang memasang minimal satu iklan aktif di google adwords yang dapat menggunakan fasilitas tersebut. Saya jadi bingung untuk mencari kata kunci artikel-artikel saya sementara saya sudah terbiasa dengan fasilitas tersebut.

 Hal ini tentu sangat disayangkan, karena banyak yang kecewa dengan keputusan tersebut. Meskipun masih dapat digunakan secara gratis namun hasil riset kata kunci tidak spesifik lagi, hanya berupa kisaran atau perkiraan saja. Selain itu, hasilnya juga sangat sedikit dan terbatas, jadi tidak dapat dimanfaatan dengan maksimal.

 Ternyata tidak hanya saya yang dibuat bingung dan panik dengan perubahan ini, para pebisnis online, penyedia keyword research, dan penyedia jasa SEO juga dibuat kewalahan. Karena memang sebelumnya google keyword planner dapat digunakan siapa saja dan sangat membantu dalam mendapatkan kata kunci tertarget dengan saingan yang rendah. Pastinya perubahan ini akan berdampak semakin mahalnya jasa-jasa SEO, karena mereka harus menggunakan fasilitas tersebut dengan membayar.

Alternatifnya, saya tetap menggunakan fasilitas google keyword planner dengan melihat range perkiraan jumlah pencari setiap bulan di atas 100. Memang tidak akurat, tapi ini masih bisa dipakai untuk menentukan kata kunci yang tertarget. Tentunya masih ada tool yang dapat membantu meriset kata kunci selain google keyword planner. Hanya saja saya masih belum terbiasa.

Selain itu, ada beberapa tools yang bisa digunakan untuk riset kata kunci baik yang gratis maupun berbayar. Yang gratis misalnya WordZe, keyword suggestion tool, keyword tool io, dan SEO book keyword tool. Sedangkan yang berbayar misalnya Advanced web ranking, Reven tools research central dan Moz analysis.

Oke, sekian dulu artikel curhatan ini. Semoga saja pihak Google segera mengembalikan kebijakannya ke peraturan yang lama agar citranya bisa terangkat kembali di mata para penyedia jasa SEO dan sebagainya. Kalau terus berlanjut, google keyword planner mungkin akan ditinggalkan para pencari kata kunci.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan santun, tidak mengandung link aktif, tidak berbau SARA dan pornografi, tidak saling mengejek dan menghina. komentar yang melanggar ketentuan tersebut akan dihapus. terima kasih..